Sekolah Sorong didirikan oleh sekelompok sukarelawan yang merasa prihatin dengan rendahnya tingkat akses pendidikan di wilayah terpencil. Mereka menyadari bahwa banyak anak-anak di daerah-daerah tersebut tidak memiliki akses ke sekolah karena berbagai kendala seperti jarak yang jauh, terbatasnya transportasi, serta minimnya fasilitas pendidikan.


Sekolah Sorong didirikan oleh sekelompok sukarelawan yang merasa prihatin dengan rendahnya tingkat akses pendidikan di wilayah terpencil. Mereka menyadari bahwa banyak anak-anak di daerah-daerah tersebut tidak memiliki akses ke sekolah karena berbagai kendala seperti jarak yang jauh, terbatasnya transportasi, serta minimnya fasilitas pendidikan.

Sebuah laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019 menunjukkan bahwa sekitar 1,8 juta anak di Indonesia tidak bersekolah. Wilayah terpencil, seperti daerah Sorong di Papua Barat, menjadi salah satu daerah yang paling terdampak oleh rendahnya akses pendidikan. Sulitnya akses ke sekolah di wilayah ini menjadi hambatan besar bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Sekolah Sorong berusaha mengatasi masalah ini dengan menyediakan pendidikan yang terjangkau dan mudah diakses bagi anak-anak di daerah terpencil. Sekolah ini didirikan dengan dukungan berbagai pihak termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat setempat. Para sukarelawan yang terlibat dalam pendirian sekolah ini juga berperan penting dalam menyediakan sumber daya manusia dan sarana pendidikan yang dibutuhkan.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Sekolah Sorong adalah jarak yang jauh antara sekolah dengan pemukiman anak-anak. Banyak anak harus berjalan jauh atau menyeberangi sungai untuk mencapai sekolah. Dalam beberapa kasus, anak-anak bahkan harus berjalan selama berjam-jam untuk sampai ke sekolah. Untuk mengatasi kendala ini, Sekolah Sorong bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk menyediakan sarana transportasi yang aman dan terjangkau.

Selain itu, minimnya fasilitas pendidikan juga menjadi masalah serius di daerah terpencil. Sekolah-sekolah di daerah ini seringkali tidak memiliki bangunan permanen, ruang kelas yang memadai, atau fasilitas dasar seperti meja dan kursi. Sekolah Sorong berusaha untuk memperbaiki situasi ini dengan membangun infrastruktur pendidikan yang layak. Mereka juga menggalang dana dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai bagi anak-anak di daerah Sorong.

Pendirian Sekolah Sorong merupakan langkah positif dalam meningkatkan akses pendidikan di wilayah terpencil. Melalui upaya sukarelawan dan kerjasama dengan berbagai pihak, sekolah ini memberikan harapan baru bagi ribuan anak di daerah Sorong untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Diharapkan, langkah ini dapat diikuti oleh lebih banyak inisiatif serupa di seluruh Indonesia, sehingga setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan.

References:
1. Badan Pusat Statistik. (2019). Potret Pendidikan Indonesia 2019. Retrieved from

2. Indonesia Investments. (2020). Lack of Education in Indonesia: Millions of Children Don’t Go to School. Retrieved from

3. Sekolah Sorong. (n.d.). About Us. Retrieved from